Cara Kerja Timbangan Digital
Cara Kerja Timbangan Digital - Timbangan digital atau digital balance adalah alat untuk mengukur dan mengetahui massa (bobot) benda dalam jumlah kecil (miligram). Alat ini bekerja secara elektronik (bantuan energi listrik) yang prinsip kerjanya hampir sama seperti prinsip dan mekanisme kerja pita kaset atau speaker.
Timbangan digital yang banyak digunakan di laboratorium dan berbagai keperluan penelitian hingga medis mempunyai keakurasian yang sangat tinggi. Hal ini karena pada bidang tersebut diperlukan pengukuran massa zat hingga satuan yang terkecil dalam mg. Lantas bagaimana cara kerja timbangan digital dapat mengukur massa suatu zat dengan sangat akurat?
Cara Kerja Timbangan Digital
Pada speaker atau alat pengeras suara lainnya terjadi perubahan energi gelombang yang awalnya gelombang suara yang dikeluarkan seseorang akan menjadi input dan masuk melalui microphone. Gelombang suara ini kemudian diubah atau dikonversi menjadi sinyal listrik, peristiwa ini sering disebut sebagai gaya elektromagnet. Gaya elektromagnet ini kemudian akan dikonversi lagi menjadi gelombang suara.
Sedangkan pada timbangan digital bekerja dengan cara mengukur regangan pada sel beban (strain gauge load cell), kemudian gaya karena beban / massa (gaya beban) benda dikonversi menjadi sinyal listrik.
Timbangan digital mempunyai komponen utama yaitu strain gauge dan sensor load cell. Strain gauge merupakan komponen yang berfungsi untuk mengukur regangan suatu objek, sedangkan load cell sensor atau yang disebut juga force transducer merupakan komponen elektronik yang berfungsi mengkonversi gaya (timbul akibat massa benda) menjadi sinyal listrik.
Tahapan Cara Kerja Timbangan Digital Analitik
Secara umum, timbangan digital bekerja dalam tiga tahapan yaitu :
- Pengukuran gaya beban pada load cell
- Deformasi strain gauge
- Konversi sinyal listrik
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan dari ketiga tahapan tersebut :
Tahap 1 – Gaya Beban pada Load Cell
Saat Anda meletakkan benda pada timbangan digital maka bobot benda tersebut akan didistribusikan secara merata pada piringan. Pada bagian bawah setiap sudut piringan biasanya akan terdapat 4 penyangga, penyangga inilah yang akan mendistribusikan bobot benda tersebut secara merata. Gaya beban tersebut kemudian akan diarahkan pada salah satu bagian load cell dan pertambahan berat massa suatu benda akan mengakibatkan load cell akan melengkung ke bawah.
Tahap 2 – Deformasi Strain Gauge
Strain gauge kemudian akan terdeformasi oleh gaya beban tersebut, pada setiap strain gauge terdiri dari jalur - jalur logam (metal tracks) atau foil dimana setiap jalur ini terhubung dengan papan sirkuit (backing). Kemudian saat metal foil tegang, maka backing akan melentur atau meregang.
Tahap 3 – Konversi Sinyal Listrik
Kemudian komponen strain gauge akan mengkonversi deformasi tersebut menjadi sinyal listrik sehingga bagian load cell akan memiliki muatan listrik. Hal ini akan mengakibatkan pergerakan sehingga hambatan listrik (electrical resistance) akan mengalami perubahan dimana perubahan kecil saja pada hambatan listrik akan menimbulkan sinyal listrik.
Sinyal listrik ini kemudian akan melewati converter analog menjadi digital yang selanjutnya kemudian akan melewati sebuah microchip yang menerjemahkan data. Bilangan / angka yang menunjukkan bobot / massa benda yang ditampilkan pada layar LCD timbangan digital merupakan hasil kalkulasi akhir. Seperti itulah kurang lebih prinsip kerja pada timbangan digital yang dijelaskan secara umum.
This is a nofollow link
BalasHapus